rekamjabar

Sukses Kelola TPS3R, Berbagai Desa Belajar dari Kertayasa

Kunjungan dari Desa Cupang, Kecamatan Gempol, Kabupaten Cirebon ke Desa Kertayasa, Kecamatan Sindangagung, Kabupaten Kuningan dalam rangka studi TPS3R, Kamis (9/3/2023). Foto: Istimewa

Bagikan:

Rekamjabar.com (Kuningan) – Keberhasilan Desa Kertayasa, Kecamatan Sindangagung, Kabupaten Kuningan dalam operasional Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) mengundang berbagai desa lain untuk belajar mengelola sampah ke desa Kertayasa.

Tak hanya itu, bahkan sejumlah perusahaan dan perguruan tinggi belajar pengelolan sampah dari Desa Kertayasa.

Hal tersebut dipaparkan Kepala Desa Kertayasa, usai menerima kunjungan Kepala Desa Cupang, Kecamatan Gempol, Kabupaten Cirebon bersama tim PT Indocement juga tim Kementerian PU ke TPS3R desa kertayasa, Kamis (9/3/2023).

Kepala Desa Kertayasa Arif Amarudin mengatakan keberhasilan Kertayasa dalam pengelolaan sampah tidak terlepas dari peran aktif masyarakatnya yang menerapkan pemilahan sampah dari rumah.

Sampah organik dipilah dari rumah untuk dijadikan pakan maggot, kompos murni, pupuk organik cair dan pelet pakan ternak. Sedangkan sampah anorganik dijadikan tabungan sampah berbasis koperasi juga diolah sebagai bahan bakar pabrik semen dan kerajinan tangan.

“Masyarakat desa Kertayasa yang luar biasa, mau diajak kerjasama untuk mengolah sampah sejak dari rumah melalui gerakan ‘masyarakat memilah, petugas mengolah, hingga menghasilkan produk yang bernilai ekonomis,” kata kang kuwu, sapaan akrabnya.

Berbagai inovasi yang dilakukan pemdes Kertayasa mendapat atensi dari Kementrian, Dinas PU dan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kuningan, terlebih dalam pengelolaan sampah ini melibatkan kelompok swadaya masyarakat (KSM).

Demo pengelolaan sampah kepada tim Desa Cupang dan tim Kementerian PU, Kamis (9/3/2023). Foto: Istimewa

KSM Yuni Sarah singkatan dari ‘Yuk Nikmati Sampah jadi Rupiah’ nama yang unik dan menarik, dari situ, banyak dari berbagai desa lain melakukan kunjungan ke Kertayasa untuk belajar dan mengamati langsung pengelolaan sampah.

“Cara ini kami terus publikasikan agar bisa direplikasi dalam oleh desa lain atau skala kecamatan diberbagai daerah. Kami sudah buat siklus nilai pengelolaan sampah, bagaimana mengelola sampah dari sumbernya,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua KSM Yuni Sarah, Iyan Ariangga menjelaskan pihaknya secara riil telah memberikan suport terhadap pengelolaan sampah di desa Kertayasa, merubah kebiasaan lama menjadi kebiasaan baru.

“Memilah sampah dari rumah kunci keberhasilan pengolahan sampah, dirubah menjadi produk yang bernilai juga tabungan sampah. sehingga tercipta pemberdayaan dan peningkatan ekonomi bagi masyarakat,” kata Iyan.

Ia berharap program ini dapat terus berjalan. Komitmen pemerintah desa dan masyarakat harus dibuktikan dengan konsistensi keberlangsungannya.

(Hafidz)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top