Rekamjabar.com (Kuningan) – Bulan Ramadhan merupakan bulan penuh kemuliaan. Bulan penuh keberkahan. Tak sedikit dari kita senantiasa merindukan bulan penuh kebahagian.
Momentum inilah yang diteropong oleh kaula muda Desa Silebu, Kec. Pancalang, Kab. Kuningan yang tergabung dalam organisasi kepemudaan Karang Taruna. Sebuah wadah untuk menampung kreativitas, ide, dan gagasan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat di tingkat desa.
Berangkat dari keresahan tidak terorganisirnya produktivitas pemuda saat bulan puasa, Asep Ilajuddin Bahri atau lebih mashur dikenal sebagai AAsep a.k.a AAtep memberanikan diri untuk mendobrak kebiasaan ngabuburit para pemuda yang notabene sebelumnya lebih memilih menikmati waktu sore di bulan Ramadhan dengan meninggalkan desanya sendiri tanpa kegiatan yang pasti.
Tentu tidak hanya pemudanya, kebiasaan ini juga banyak dilakukan oleh para orang tua untuk menghibur bahkan mengapresiasi anak-anaknya yang sedang berpuasa-pergi ke luar desa. Entah sekedar keliling atau mencari menu jajanan buka puasa.
AAtep yang pada saat itu menjabat sebagai ketua Karang Taruna Nirwana Silebu periode 2017-2020 membaca peluang ini dengan cermat. Bersama jajarannya tercetuslah sebuah Event Kampung Ramadhan yang di dalamnya menyuguhkan ragam kegiatan dari tingkat PAUD sampai masyarakat umum selama 30 hari full tanpa libur.
Desa Silebu, dengan 5 pondok pesantren, 2 lembaga tingkat PAUD, 1 lembaga TK Negeri, 1 MIS, dan 1 SD. 1 MTs dan 1 SMA, serta 23 mushola yang tersebar di 4 wilayah menjadi peluang besar dalam bidang apapun.
Yang paling menarik dari event tahunan ini adalah ketika 5 Pondok Pesantren di desa Silebu rutin bergerak dibidang keagamaan dengan mengadakan Pasaran Kitab Kuning, AAtep justru berani tampil beda. Ia tidak hanya menggerakkan di bidang keagamaan, Ia berhasil menciptakan sebuah ruang ketiga di bidang sosial, ekonomi, bahkan berdampak pada kebudayaan.
Ia melahirkan Pasar Ramadhan. Salah satu kegiatan yang ada dalam Kampung Ramdahan yang paling dikenang dan dinanti oleh pelaku UMKM dan pedagang kaki lima. Karang Taruna di bawah komando Aatep mampu mengorganisir hubungan sosial, ekonomi, agama, dan budaya dalam satu ruang bernama Kampung Ramadhan. Tercatat 45 sampai 65 pedagang dari pukul 15. 00 WIB – 18.00 WIB memenuhi alun-alum desa Silebu. Terbayang, jika dalam waktu 3 jam para pedagang kaki lima bisa meraup omset 300 ribu rupiah, berapa perputaran uang yang muncul selama 30 hari.
Tentu ini semacam ekonomi kerakyatan yang hidup di desa dari warga Silebu untuk warga Silebu oleh warga Silebu. Meskipun sederhana, tidak ada salahnya kita pandang ini sebagai sebuah kemajuan.
Kini, sudah masuk tahun ke-6 Kampung Ramadhan berjalan. Estafet kepemimpinan di lanjutkan oleh M. Albiansyah. Dengan cita-cita yang sama dibawah kepemimpinan Albi, Kampung Ramadhan kembali dilaksanakan pada tahun ini. keterangan tertulis panitia kepada rekamjabar.com.
Dengan mengangkat tema “Bulan Suci sebagai Momentum Pemulihan Diri dan Ekonomi dengan Kolaborasi menuju Kuningan Sajati”, Event ini menitik beratkan pada kolaborasi, Albi membuka ruang selebar-lebarnya kepada seluruh intansi, lembaga, ataupun sponsorship yang ingin turut serta berpartisipasi memeriahkan Kampung Ramadhan 1444 H.
Kegiatan ini, direspon baik oleh seluruh elemen masyarakat mulai dari pemerintahan desa, Kasepuhan, Polsek, Koramil, tak terkecuali pejabat publik seperti Elon Ketua Karang Taruna Kabupaten Kuningan, H.Acep Purnama Bupati Kuningan, Bunda Ika Ketua PKK Kab. Kuningan dan elemen lain seperti Kemenag dan Baznas yang 3 tahun kebelakang ini selalu hadir pada puncak kegiatan.
Untuk informasi, pendaftaran Pasar Ramadhan kembali di buka mulai dari tanggal 16-19 Maret 2023 pukul 13.00 s/d selesai di Posko Pendaftaran yang bertempat di Balai Desa Silebu. Untuk narahubung syarat dan ketentuan, bisa hubungi saudara Albi dengan nomor Whatsapp 085793276575 .
***
(M.Ramdan)