rekamjabar

Ruang Tukar Fesyen Dilaksanakan di Bandung Creative Hub

I Want to Smell The Perfume bekerjasama dengan Ruang Sejarah menyelenggarakan acara inovatif dengan tajuk Ruang Tukar pada Sabtu (15/4/2023). (Foto: Istimewa)

Bagikan:

Rekamjabar.com (Bandung) – Sandang merupakan hal fundamental dalam kehidupan manusia. Fesyen dan perkembangan mode tidak bisa dilepaskan dari sejarah dan perkembangan kemajuan teknologi, industri, dan peradaban sosial.

Akhir-akhir ini, kesadaran global tentang pakaian yang berkelanjutan semakin menjadi perbincangan serius. Sistem produk fesyen yang straight line use diduga menjadi salah satu penyebab permasalahannya terhadap ekonomi dan lingkungan hidup.

Berawal dari kesadaran tentang pentingnya fesyen yang berkelanjutan, ‘I Want to Smell The Perfume’ bekerjasama dengan Ruang Sejarah menyelenggarakan acara inovatif dengan tajuk Ruang Tukar pada Sabtu (15/4/2023).

Priliscya Isdianti dari I Want to Smell The Perfume, mengatakan kepada awak media bahwa terdapat beberapa tujuan dalam acara ini, diantaranya yaitu menumbuhkan kesadaran circular economy di bidang fesyen, adanya ruang tukar pakaian dan juga membedah tren fesyen 2023-2024.

“Kami mengadakan acara ini dalam rangka untuk menjalin networking sesama praktisi fesyen. Menumbuhkan kesadaran tentang circular economy dan pengadaan ruang tukar dan juga membedah tren (fesyen) 2023-2024″ kata Priliscya (15/04).

Bertempat di Bandung Creative Hub, acara Ruang Tukar menjadi acara perdana yang dihelat di Provinsi Jawa Barat. Dalam agenda tersebut, hadir juga Ursae Pramesvari seorang peneliti fesyen muda di Indonesia.

Pada acara ini juga dilaksanakan forum group discussion (FGD) dengan pembahasan circular fashion and trend forecasting tahun 2023-2024. I Want To Smell The Perfume juga memberikan pelatihan crochet dengan membuat coaster untuk gelas.

Salah satu peserta yang hadir, Anritta mengapresiasi kegiatan ini dan ia menikmati rangkaian acara yang dihelat.

“Saya senang bisa ikut acara ini karena bisa memberikan motivasi bagi saya untuk melakukan sustainable living. Ternyata itu mudah dan dapat dilakukan dengan hal-hal kecil” ungkap Anritta.

(Hafidz)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top