Jadi saksi Mahkota, Teddy Minahasa Tidak Hadir dalam Persidangan Anak Buahnya

rekamjabar.com – Irjen Teddy Minahasa yang menjadi saksi dalam kasus tindak pindana narkotika jenis sabu atas terdakwa AKBP Dody Prawiranegara dan Linda Pujiastuti belum bisa dihadirkan dalam persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Barat, Rabu (22/2/2023).

Dody dan Linda merupakan terdakwa dalam kasus tindak pidana narkotika berjenis sabu yang dikendalikan Teddy Minahasa. Dilansir dari Kompas.com, jaksa penuntut umum atau JPU mengatakan bahwa Teddy beralasan dirinya sedang tidak fit sehingga tidak dapat hadir di persidangan sebagai saksi dalam sidang lanjutan terdakwa Dody dan Linda.

“Mohon izin majelis, kami ingin menyampaikan bahwa saksi Teddy Minahasa telah kami panggil secara patut dan layak. Namun tadi pagi saksi Teddy Minahasa merasa kurang sehat” Kata jaksa dilansir dari Kompas.com, Rabu (22/2/2023).

Berdasarkan keterangan jaksa, sebenarnya dari hasil pemeriksaan dokter Teddy masih bisa beraktivitas. Walau begitu, Teddy Minahasa tetap menyebut dirinya sedang kurang sehat. “Tetapi saksi (Teddy Minahasa) menyatakan terkendala dalam keadaan kurang fit, kurang sehat sehingga tidak dapat hadir menjadi saksi dalam persidangan ini, demikian majelis,” kata jaksa.

Sementara itu, penasihat hukum dari kedua terdakwa yakni Adriel Viari Purba merasa keberatan atas tidak hadirnya Teddy dalam persidangan. Pasalnya, Teddy merupakan saksi mahkota dalam kasus tindak pidana narkotika jenis sabu yang menimpa kliennya.

“Berdasarkan KUHAP yang bersangkutan wajib harus hadir yang mulia,” ujar Adriel.

Bahkan, Adriel meminta kejelasan soal kondisi kesehatan Irjen Teddy Minahasa dalam bentuk surat keterangan dokter. Kalau dia (Teddy Minahasa) sakit, harusnya ada keterangan dari Dokter Polri, ataupun Dokter Kejaksaan Agung yang menyatakan kalau dia sakit. Dan izin kami ingin mohon untuk dihadirkan surat sakitnya kalau memang dia benar sakit yang mulia,” tambah Adriel.

Teddy dan Bawahannya Terbukti Menjual Sabu Hasil Sitaan

Dalam dakwaan jaksa, Irjen Teddy Minahasa bersama AKBP Dody Prawiranegara, Syamsul Maarif, dan Linda Pujiastuti terbukti bekerjasama untuk menawarkan, membeli, menjual, dan menjadi perantara penyebaran narkotika berjenis sabu.

Barang haram yang dijual Teddy beserta rekannya merupakan barang hasil barang sitaan seberat lebih dari 5 kilogram. Dari hasil persidangan, terungkap bahwa Teddy meminta Dody untuk mengambil sabu hasil sitaan itu lalu menggantinya dengan tawas. Dody yang pada awalnya sempat menolak, akhirnya mengiyakan permintaan Teddy kemudian memberikan sabu tersebut kepada Linda.

Setelah itu, Linda menyerahkan sabu tersebut kepada Kasranto untuk kemudian dijual kepada bandar narkoba. Total, ada 11 orang yang diduga terlibat dalam peredaran narkoba ini, termasuk Teddy Minahasa. Sementara itu, 10 orang lainnya adalah Hendra, Aril Firmansyah, Aipda Achmad Darmawan, Mai Siska, Kompol Kasranto, Aiptu Janto Situmorang, Linda Pudjiastuti, Syamsul Ma’arif, Muhamad Nasir, dan AKBP Dody Prawiranegara. Teddy dan para terdakwa lainnya didakwa melanggar Pasal 114 Ayat 2 subsider Pasal 112 Ayat 2, juncto Pasal 132 Ayat 1, juncto Pasal 55 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.

Sumber: Kompas.com

(Hafidz)