Rekamjabar.com (Purwakarta) – Patung yang menjadi ikon Purwakarta itu kini menyisakan puing pasca usai ditabrak truk yang oleng saat melaju kencang. Tepatnya di pertigaan Sasak Beusi, Kabupaten Purwakarta.
Kecelakaan itu melibatkan dua kendaraan besar dan terjadi di jalur utama non tol, Jakarta-Bandung, tepatnya di Jalan Raya Pemuda Kampung Sasakbeusi, Desa Mekargalih, Kecamatan Jatiluhur, Purwakarta pada Minggu (22/1/2023) malam. Tidak ada korban jiwa akibat kecelakaan tersebut.
“Telah terjadi kecelakaan lalu lintas yaitu antara kendaraan truk dan bus. Setibanya di TKP, saat melaju di jalan yang menurun dan menikung ke kanan, diduga pengemudi kurang antisipasi sehingga kendaraan tidak terkendali oleng ke kiri menabrak tembok patung Bima kemudian kendaraan meluncur ke kiri menabrak kendaraan bus,” ujar Kanit Laka Lantas Polres Purwakarta Ipda Kadek A. Vicka
Insiden kecelakaan itu terekam kamera CCTV milik Pemkab Purwakarta. bermula saat truk bernomor polisi B-9088-JD yang dikemudikan Nobiyanto melaju dari arah Bandung menuju Kab. Purwakarta.
Sopir truk diduga hilang kendali sehingga laju kendaraan tidak terkontrol. Truk tersebut pertama kali menabrak trotoar jalan, kemudian menabrak Patung Bima yang berdiri di pertigaan Sasakbeusi. Laju truk masih kencang dan menabrak bus PO Parahyangan nopol B-7160-KAA yang tengah melaju dari arah Jatiluhur menuju Purwakarta.
“Kecelakaan menyebabkan (kerugian) materi saja, baik pada fasilitas maupun pada kedua kendaraan, tidak ada korban jiwa atau luka,” ujar Kanit.
Setelah kejadian, puing-puing Patung Bima dibersihkan oleh petugas. Sementara kedua kendaraan dievakuasi ke pull derek milik Jasa Marga.
Kasus kecelakaan sudah ditangani unit laka lantas Polres Purwakarta, termasuk memeriksa sopir truk dan bus itu.
kontur jalan dari kedua arah, baik dari arah Bandung menuju Jakarta maupun dari arah Jatiluhur menuju Purwakarta Kota dalam kondisi menurun. Bahkan dari arah Jatiluhur selain menurun juga sedikit miring.
Sehingga kendaraan truk atau kendaraan besar harus ekstra hati-hati. Sebab jika terjadi kesalahan atau kelalaian bisa berakibat fatal karena kendaraan dalam kondisi menurun dan miring.
Sementara dari arah Bandung yang akan berbelok ke arah Jatiluhur harus ekstra hati hati, kondisi menurun dan tikungan sangat tajam, sehingga jika salah salam sistem pengereman maka akan alami lolos rem. (M.Ramdan)