rekamjabar

Pemprov Jabar Disanksi KLH, Imbas Buruknya Pengolahan Limbah TPA Sarimukti

Kolam Anaerob IPAL TPA Sarimukti yang mampet dan belum diperbaiki. Foto: Niko/Rekamjabar.

Bagikan:

Rekamjabar.com (Bandung Barat)Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat dikenakan sanksi administratif oleh Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) RI setelah terbukti serampangan mengolah limbah TPA Sarimukti.

Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di TPA Sarimukti tersebut dinilai tidak optimal dalam mengolah air lindi sehingga baku mutu air melebihi batas pencemaran.

“Tempo hari kami ditegur oleh kementrian LH terkait pengolahan IPAL di Sarimukti di mana pengelolaan IPAL di Sarimukti perkembangan terakhir itu di atas baku mutu, seharusnya di bawah baku mutu yang ditentukan,” ujar Sekretaris Daerah Jawa Barat, Herman Suryatman saat ditemui wartawan di IPAL TPA Sarimukti, Selasa (10/12/2024).

Sekda Jabar, Herman Suryatman sedang melakukan monitoring IPAL TPA Sarimukti. Foto: Niko/Rekamjabar.

Teguran berupa sanksi administratif tersebut diberikan Kementerian LH setelah mengukur tingkat pencemaran limbah air lindi ke lingkungan sekitar.

“Surat peringatan agar Pemda Provinsi Jawa Barat segera melakukan perbaikan IPAL di Sarimukti,” kata Herman.

Baca Juga: Hasil Rekapitulasi Pilgub Jabar: Unggul dari Paslon Lain, Dedi-Erwan Raih 14 Juta Suara

Dari hasil pengukuran Kementerian LH, ditemukan kandungan nitrogen yang tinggi serta beberapa kandungan berbahaya lainnya yang melebihi ambang batas baku mutu pencemaran air.

“Hasil penelaahan dari Kementerian LH ada 5 indikator COD (Chemical Oxygen Demand), BOD (Biological Oxygen Demand), nitrogen, dan unsur (kimia) lainnya, itu di atas baku mutu terutama untuk (kandungan) nitrogen,” papar Herman.

Baca Juga: Pengolahan Limbah Sampah Buruk, TPA Sarimukti Kena Sanksi KLH

Berangkat dari persoalan pencemaran air lindi tersebut, Pemprov Jabar dan Satgas Citarum Harum langsung terjun menelusuri penyebab tingginya kandungan air lindi di atas baku mutu di IPAL TPA Sarimukti.

“Dari hasil pemeriksaan kami di lapangan, IPAL di TPA Sarimukti berjalan, tapi tidak optimal. Inilah persoalannya,” ungkap Herman.

Buruknya pengolahan limbah air lindi TPA Sarimukti ini disebabkan oleh rusaknya beberapa fasilitas pengolahan untuk penyaringan.

“Setelah didalami yang pertama kolam stabilisasi ada longsor sehingga harus direhabilitasi, kedua Kolam Anaerob kurang berjalan ya karena mampet harus dikuras,” pungkasnya.

(niko)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top