Bandung, Rekamjabar – NAT selaku anak sekaligus korban dugaan kasus KDRT yang dilakukan oleh Ustad Evie Effendi akhirnya buka suara.
Korban yang berinisial NAT itu menuturkan bahwa kejadian tersebut terjadi saat dirinya datang ke rumah ayahnya (EE) untuk meminta nafkah bagi dirinya, ibunya serta adik-adiknya. Sebab, menurut penuturan NAT ibu dan ayahnya itu telah berpisah sejak 2020.
“Jadi terjadi kekerasan kepada saya, yang terjadinya di rumah atau di pesantren ayah saya. Karena saya tuh awalnya minta biaya, karena ibu sama ayah saya udah cerai kan. Saya minta biaya untuk saya, adik-adik, dan biaya kuliah saya. Tapi malah terjadi yang tidak diinginkan,” kata NAT saat diwawancarai di Graha Peradi Kota Bandung pada Rabu (27/8/2025) petang.
Awalnya semua obrolan berjalan seperti biasa hingga akhirnya ada beberapa perkataan dari keluarga tirinya yang menyudutkan keluarga ibunya.
“Sebelumnya baik-baik, terus lama-lama dari pihak sana yang memancing emosi saya. Iya, menyudutkan keluarga dari ibu saya,” ucap dia.
Namun, karena situasi yang memanas dirinya memutuskan untuk pergi. Saat dirinya akan pergi dan telah mengenakan helm, NAT malah ditarik kerudungnya dan dipukul pada bagian kepala hingga kaca helm miliknya pecah. Bahkan, NAT juga tidak sadarkan diri usai menerima pukulan.
“Posisinya saya lagi pakai helm, terus dipukul sampai helm pecah. Setelah kejadian, saya nggak kuat, langsung maksudnya nggak sadarkan diri, pingsan. Saya tahunya waktu dari polres aja,” tutur NAT.
Baca Juga: Ustad Kondang Evie Effendi Diduga Lakukan Tindak KDRT Terhadap Anaknya
Sementara itu, ibu korban berinisial AM yang saya itu berada di rumah mengaku kaget saat anaknya diantarkan oleh tetangga rumah EE dalam keadaan tidak sadarkan diri
“Pas pulang diantarin sama tetangga dari sana dengan memakai motor, anak udah dibopong gitu kan ya. Kaget lah gitu, shock gitu. Kenapa bisa sampai seperti ini?,” ungkap AM saat dikonfirmasi di Graha Peradi Kota Bandung, Rabu (27/8/2025).
Ia juga seminggu terkejut dengan adanya beberapa luka di bagian pelipis, belakang telinga, bahu kanan, bahu kiri, tangan kanan serta tangan kiri. Bahkan kaca helm yang dikenakan putrinya itu pecah.
“Pas dia udah pulang dari rumah yang nganterin, aku lihat mukanya di sini udah luka, terus di sini luka. Di tangan juga bekas cakaran-cakaran. Aku periksa semuanya. Pas lihat helmnya, itu yang bikin saya makin luar biasa gitu,” beber dia.
Setelah NAT sadar, barulah AM menanyakan kejadian yang sebenarnya kepada putrinya dan disitulah dia mengetahui bahwa putrinya telah menjadi korban KDRT dari mantan suami dan keluarganya.
“Kenapa setega ini sama anak perempuan yang sekecil ini, badannya juga sampai kena kekerasan, pukulan seperti itu. Padahal itu kan anak sendiri. Ayahnya di situ ada katanya, tapi cuma ngeliatin doang,” papar AM.
Selain itu, kuasa hukum korban, Rio Damas Putra menyebut bahwa kliennya itu mendapat tindak KDRT dari ustad EE beserta keluarga tirinya akibat korban melempar sisa Sop Iga sapi ke arah mereka. Namun sop tersebut tidak mengenai siapapun. Hal itu dilakukan korban karena terpancing emosi usai keluarga tirinya menjelek-jelekan keluarga ibunya.
“Namun disitulah menjadi pemancing juga, menjadi emosi. Sehingga terjadi adanya dugaan tindak pidana tadi, kekerasan dalam rumah tangga ataupun pengeroyokan yang dilakukan oleh ayahnya berinisial EE, ibu tirinya berinisial DS, neneknya berinisial T, serta pamannya berinisial IK dan bibinya LS. Menurut keterangan klien yang memukul itu pertama dari ibu tirinya,” jelas Rio.
(np)
8 thoughts on “Dugaan Kasus KDRT Ustad Evie Effendi, Korban Mengaku Dipukul Hingga Pingsan dan Helm Miliknya Pecah”
Pingback: Kuasa Hukum NAT sebut Belum Ada Itikad Baik dari Ustad Evie Effendi, HP Korban yang Digunakan untuk Merekam Kejadian Dirampas
https://shorturl.fm/CtAYD
https://shorturl.fm/tW6Ed
https://shorturl.fm/N1Zd4
https://shorturl.fm/heve1
https://shorturl.fm/VqN1P
https://shorturl.fm/JmXwt
https://shorturl.fm/K78m5