166 Calon Kepsek Sekolah Rakyat Ikuti Pelatihan, Gus Ipul Sebut Mereka Kompeten

Bandung, Rekamjabar – Sebanyak 166 calon Kepala Sekolah Rakyat mengikuti pelatihan khusus di Balai Besar Guru dan Tenaga Kependidikan (BBGTK) Jawa Barat pada Senin, 27 Oktober 2025. Pelatihan tersebut langsung dibuka oleh Menteri Sosial, Saifullah Yusuf atau Gus Ipul yang juga sekaligus memberikan pembekalan.

Dalam sambutannya, Gus Ipul menegaskan, proses penetapan kepala Sekolah Rakyat dilakukan melalui mekanisme seleksi ketat yang melibatkan pemerintah daerah.

“Para kepala sekolah ini adalah para ASN yang telah mengikuti proses seleksi, dan seleksinya itu berbasis usulan dari kepala daerah apakah itu bupati, wali kota, atau gubernur,” kata Gus Ipul.

Ia menyebut, usai pengusulan nama-nama calon yang memenuhi syarat, Kementerian Sosial melakukan seleksi lebih lanjut hingga akhirnya menetapkan 166 ASN terpilih sebagai kepala Sekolah Rakyat.

“Mereka ini adalah orang-orang yang telah memiliki kapasitas untuk memimpin sekolah rakyat, baik dari kalangan guru, tenaga kependidikan, maupun unsur lainnya,” ucap dia.

Baca Juga: Mensos Gus Ipul Tinjau Langsung Sekolah Rakyat di BBPVP Kemenaker Kota Bandung

Baca Juga: Tinjau Langsung Penyaluran Bansos, Mensos Gus Ipul Ungkap Ada Penambahan Nominal dan Jumlah Penerima Manfaat

Lebih lanjut, ia menuturkan bahwa program pelatihan ini menjadi bagian dari upaya berkelanjutan untuk memastikan para kepala Sekolah Rakyat memiliki kemampuan manajerial dan sosial yang mumpuni.

“Untuk menambah pengetahuan dan ilmunya, dilakukan pelatihan-pelatihan secara berkala supaya para kepala sekolah ini bisa mengatasi berbagai tantangan yang ada di lapangan,” tutur Gus Ipul.

Selain itu, ia berharap pelatihan ini menjadi motor penggerak pendidikan yang inklusif dan adaptif terhadap kebutuhan masyarakat di daerahnya masing-masing.

Menurutnya, kehadiran Sekolah Rakyat sendiri merupakan bagian dari inovasi sosial yang menempatkan pendidikan bukan hanya sebagai ruang belajar formal, melainkan wadah pemberdayaan komunitas.

Dengan pelatihan ini, Kementerian Sosial menegaskan komitmennya untuk menghadirkan sekolah yang benar-benar hidup dari, oleh, dan untuk rakyat.

(np)