rekamjabar

Satu Pekan Jelang Perayaan Imlek, Dodol China Mulai Diburu di Kota Bandung

Dodol China atau Kue Keranjang yang banyak dicari menjelang perayaan Imlek. Foto: Rekamjabar/Yoga.

Bagikan:

Bandung, Rekamjabar.com – Menjelang perayaan Imlek 2025, berbagai makanan tradisional China mulai diserbu masyarakat. Sala satu makanan tradisional China yang banyak diserbu menjelang perayaan Imlek adalah Dodol China atau kerap dikenal kenal dengan Kue Keranjang.

Seperti di Kota Bandung, penjual Dodol China atau dikenal dengan Nian Gao dalam bahasa China mulai meningkat sepekan sebelum perayaan Imlek 2025 yang jatuh pada Rabu, 29 Januari 2025.

Salah satunya seperti di Toko Tek Kie TQ, sentra pembuatan sekaligus penjualan Dodol China yang cukup terkenal di Kota Bandung. Sepekan menjelang perayaan Imlek, Tek Kie TQ mulai banjir orderan Dodol China dan mampu memproduksi dodol sampai 2000 pcs per hari.

“Sehari kita bisa produksi 100 sampe 2000 pcs. Dihitung meningkat karena kita kan mulai bikin sebulan sebelum Imlek itu biasanya sehari 500 picis dulu, nanti lama-lama naik sampe kita produksi 2000 picis biasanya menjelang Imlek,” kata Vincent, pemilik Tek Kie TQ kepada Rekamjabar.com, Senin (20/1/25).

Baca Juga: Jelang Imlek, Penjualan Dodol China di Bandung Ramai Pembeli

Ia menyebut, selain banyak dipesan oleh masyarakat lokal Bandung dan Jawa Barat, pesanan Dodol China juga banyak dikirim ke sekitar wilayah Jawa.

“Kalau pengiriman kita banyak di sekitar Jawa sih,” tambah Vincent.

Peminat di wilayah lokal Bandung, bukan hanya masyarakat Tiong Hoa namun juga masyarakat umum.

“Memang dodol ini makanna tradisional khas imlek, tapi peminatnya kalau untuk pembeli sekarang sih udah mulai umum ya masyarakat biasa juga udah mulai beli, jadi bukan masyarakat Tiong hoa ajah,” tuturnya.

BIKIN DODOL CHINA BISA SAMPE 27 JAM

Proses pembuatan Dodol China sendiri hampir sama dengan proses pembuatan dodol pada umumnya. Hanya saja, berbeda pada cara mengukus. Jika dodol biasa harus dikukus terlebih dahulu sebelum dimasukkan ke dalam cetakan, Dodol China justru Sebaliknya, ia harus dicetak terlebih dahulu sebelum dimasukkan ke dalam oven atau dikukus.

“Kalau proses pembuatan sendiri kita biasanya di oven itu bisa 24 jam. Pertama itu kita campurin gula sama tepung ketan, abis itu masukin ke cetakan, abis itu Kita masukin ke oven dikukus selama 24 jam lalu dikeluarin dan dipacking. Keseluruhan proses pembuatan sih bisa sampe 27 jam,” tutur Vincent.

“Kalo perbedaan dari dodol yang lain dari prosesnya sih, kalo dodol yang lain kan di kukus dulu baru dimasukin cetakan, kalo kita dimasukin cetakan dulu baru dikukus. Sama dari campuran campuran bahannya aja sih beda,” tambahnya.

Vincent, pemilik Toko Tek Kie TQ, sentra penjualan dan pembuatan Dodol China yang cukup terkenal di Kota Bandung. Foto: Istimewa.

DODOL CHINA DENGAN HARGA MURAH NAMUN CITA RASA TIDAK MURAHAN

Hal yang cukup menarik dari Dodol China produksi Tek Kie TQ sendiri adalah rasa khas tradisional, yang masih dipertahankan. Vincent mengaku, dirinya masih menggunakan resep tradisional dari leluhurnya.

“Kalau untuk yang menarik sendiri itu mungkin dari rasa ya, rasa nya kita tetap pertahanin dari dulu, jadi kita masih pake resep tradisional resep leluhur,” ungkap Vincent.

Hanya dengan merogoh kocek mulai dari Rp 20.000, pembeli sudah bisa menikmati Dodol China untuk dibawa pulang saat perayaan Imlek atau hanya sekedar untuk camilan.

Selain harganya yang cukup murah, pembeli juga bisa memilih berbagai ukuran dodol yang diinginkan. Dari mulai ukuran kecil, sedang sampai besar.

Pembeli juga dapat memilih berbagai varian rasa karena Toko Tek Kie TQ menyediakan dodol dengan berbagai varian rasa seperti original dan pandan.

“Kita biasa bikin tuh ada yang pandan, original sama kuitjo. Tapi yang masih banyak diminati sih yang original,” pungkasnya.

DODOL CHINA PENUH MAKNA

Sebagai informasi, Dodol China sendiri merupakan makanan tradisional khas China yang cukup ikonik setiap perayaan Imlek. Pasalnya, dodol tersebut bukan hanya makanan tradisional biasa, namun juga memiliki makna filosofis tersendiri.

Dalam kepercayaan masyarakat Tiong Hoa, Dodol China dipercaya sebagai lambang keberuntungan, keharmonisan dan keuletan. Dodol China sendiri bukan hanya sebagai makanan tradisional saat Imlek namun terkadang juga dipakai untuk prosesi sembahyang masyarakat Tiong Hoa. (yog)

7 thoughts on “Satu Pekan Jelang Perayaan Imlek, Dodol China Mulai Diburu di Kota Bandung”

  1. Pingback: Pocari Sweet Run Indonesia 2025 Bakal Digelar di Kota Bandung

  2. Pingback: Pocari Sweat Run Indonesia 2025 Bakal Digelar di Kota Bandung

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top